Alexa

8.18.2010

"Menunggu..."

Hampir kebanyakan manusia biasanya hanya sekedar “menunggu”, tak terkecuali kebanyakan orang Indo (mungkin termasuk aku juga..)

Seperti anak burung yang kelaparan dan hanya

bisa menunggu induknya menyuplai makanan lewat mulutnya ke mulut anaknya. Tapi ini adalah hal yang wajar adanya karena memang anak burung itu tidak bisa/belum bisa untuk melakukannya sendiri.

Bandingkan dengan kebanyakan manusia. Jangankan masih kecil, sudah gede pun (pengennya dianggap dewasa) tetap saja tidak bisa menyadari bahwa mereka bisa melakukan hal-hal itu sendiri, tanpa harus “menunggu” seseorang untuk melakukan hal-hal itu untuknya.

Memang tidak ada yang salah dengan “menunggu”, tapi seharusnya itu disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pada saat tertentu. Di saat kita memang harus “menunggu” untuk bisa melanjutkan langkah yang harus kita ambil, akan lebih baik daripada kita bertindak lebih dulu, di mana nantinya itu malah akan menyulitkan langkah kita selanjutnya.
Tapi dikala kita memang diharuskan untuk bisa mengambil tindakan lebih dulu, why not??

Apakah seorang gadis harus terus “menunggu” untuk bisa dilamar oleh seorang pria idamannya? Saya rasa banyak pria yang lebih baik.
Apakah seorang anak harus “menunggu” ibunya sakit atau bahkan meninggal untuk bisa menunjukkan rasa baktinya? Saya rasa sang ibu akan lebih bangga semasa hidupnya.
Apakah seorang bawahan terus “menunggu” diperintah oleh majikannya jikalau dia bisa proaktif? saya rasa majikan akan lebih senang adanya.

“Waiting is something rather than nothing, but doing is more than anything”

blog tutorial

Followers

Social

Shut Box


ShoutMix chat widget
 

Copyright © 2009 by A to Z